|
Tiga pria diadili di Amerika Serikat (AS) dengan tuduhan pencurian informasi dari setidaknya 130 juta kartu kredit dan debit, Senin 17 Agustus 2009 waktu setempat. Mereka didakwa melakukan konspirasi untuk mendapat akses ilegal ke komputer-komputer, penipuan dengan koneksi komputer dan perusakan sistem komputer.
Menurut dokumen tuntutan yang dilayangkan ke Pengadilan Distrik di Newark, tiga pria ini juga didakwa melakukan penipuan melalui internet.
Laman stasiun televisi al-Jazeera memberitakan bahwa Albert Gonzales, salah satu terdakwa, merupakan mantan informan pemerintah. Dua pria lainnya tidak diumumkan identitasnya namun diketahui berkebangsaan Rusia. Gonzales akan memberikan jawaban dakwaan bulan depan.
Jaksa mengatakan mereka meretas jaringan komputer antara 2006 hingga 2008 untuk mencuri informasi perbankan. Jika terbukti bersalah, mereka terancam 35 tahun penjara dan sejumlah denda.
Jaksa juga mengungkapkan para terdakwa menargetkan perusahaan-perusahaan besar dengan merujuk kepada daftar 500 perusahaan besar versi majalah Fortune. Terdakwa menjelajahi laman-laman perusahaan tersebut sebelum menerobos masuk.
Tiga perusahaan yang kerap diretas yaitu pemroses pembayaran tagihan Heartland Payment Systems, jaringan toko serba ada 7-Eleven, dan supermarket Hannaford Brothers. Informasi curian lalu dikirim ke server di California, Illinois, Latvia, Belanda, dan Ukraina.
"Mereka kemudian menjual data tersebut kepada siapa pun yang akan menggunakan kartu untuk pembelanjaan ilegal," demikian disampaikan jaksa.
0 Response to "Pencuri Data 130 Juta Kartu Kredit Diadili"
Posting Komentar