Strategi dua putaran ini yang membuat Pansus terlihat lambat bekerja.
Jum'at, 8 Januari 2010, 16:47 WIB
Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi
Ketua Panitia Angket Century & dua Wakil ketua Gayus dan Mahfudz Siddiq (Antara/ Ismar Patrizki)
BERITA TERKAIT
* Sri Mulyani Deg-degan Dipanggil Pansus
* Aset Century di Swiss Disita
* Wiranto: Kami Berkumpul Untuk Bahas Century
* JK, Wiranto, Kwik & Mahfud Berkumpul di Sahid
* "Terima Dana Century Belum Tentu Salah"
web tools
smaller normal bigger
VIVAnews - Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat sudah berjalan lebih dari sebulan. Wakil Ketua Pansus dari Fraksi PDIP, Gayus Lumbuun, mengakui bahwa rapat-rapat pansus selama ini berjalan membosankan.
"Yang seru adalah orang yang kami undang, bukan materinya. Kinerja pansus memang terkesan lambat, sehingga wajar bila masyarakat merasa rapat pansus tidak menarik," kata Gayus di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 8 Januari 2010.
Gayus menjelaskan, kesan lambat tersebut muncul karena pansus bekerja dengan strategi dua putaran. "Misalnya kami telah mengundang mantan Gubernur BI, Boediono. Namun beliau nanti akan kami undang lagi, setelah kami berputar pada pihak-pihak (pejabat atau mantan pejabat BI) yang ada di bawahnya," ujar Gayus.
Strategi dua putaran tersebut dibuat pansus untuk mengumpulkan data, fakta, dan bukti yang cukup. "Supaya kami sudah mempunyai banyak amunisi untuk diklarifikasi lebih lanjut kepada saksi dalam pemeriksaan ronde kedua," kata Gayus.
Ronde kedua ini akan dimulai minggu depan, dan pansus menjanjikan pertanyaan mereka akan lebih galak daripada biasanya, karena mereka telah memiliki cukup amunisi. Salah satu bahan yang akan diklarifikasi pansus pada ronde kedua tersebut ialah tentang Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 13 November 2008 terkait Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).
Berdasarkan pemeriksaan saksi, kata Gayus, terungkap bahwa terdapat dua kubu pada RDG tersebut, yaitu kubu yang ingin memberikan FPJP kepada Bank Century, dan kubu yang menolak pemberian FPJP kepada Century. "Situasi rapat ialah sekelompok Deputi Gubernur BI bertentangan pendapat dengan sekelompok Deputi Gubernur lainnya," ujar Gayus.
Ia mengatakan, pertentangan tersebut tampak begitu kuat, sehingga sampai muncul kata-kata "Cepat putuskan, bisa atau tidak?" ujar Gayus menirukan. Bahkan, lanjutnya, salah satu Deputi Gubernur sampai menangis, yakni Siti Fadjriah.
Gayus menceritakan, saat itu Siti menolak untuk merubah peraturan FPJP yang memberi bank kelonggaran rasio kecukupan modal (CAR) di bawah delapan persen, untuk dapat menerima FPJP. Bila CAR diturunkan, maka Bank Century yang memiliki CAR di bawah delapan persen, dapat ditolong dengan diberi FPJP. Padahal, kata Gayus, saat itu ada usulan dari Direktur Pengawasan BI, Zainal Abidin, untuk menetapkan Century sebagai bank gagal, sehingga tak perlu ditolong.
"Tapi, satu bulan sejak peristiwa itu, Zainal Abidin justru dicopot dari jabatannya," kata Gayus. Bahkan, ujarnya, saat ini Zainal meminta perlindungan kepada pansus. "Menulis memo internal saja, saya dipindahkan. Apalagi bicara di pansus dan publik seperti," kata Gayus menirukan ucapan Zainal pada pemeriksaan pansus Kamis, 7 Januari, kemarin.
Sehubungan dengan permintaan perlindungan dari Zainal tersebut, Pansus kini sedang menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk dapat memberi perlindungan penuh kepada Zainal. Pada akhirnya, Gayus menjamin bahwa pansus tidak akan kendor. "Jangan ada kekhawatiran pansus akan masuk angin. Saya janji akan menjaga pansus," katanya.
• VIVAnews
Menyambut Ramadhan dengan Stop Dreaming Start Action
-
Marhaban barasal dari kata rahb yang berarti luas atau lapang. Marhaban
menggambarkan suasana penerimaan tetamu yang disambut dan diterima dengan
lapang da...
14 tahun yang lalu
0 Response to "Strategi Dua Putaran Pansus Angket Century"
Posting Komentar